[cerpen] MANTAN CALON MERTUAKU

21.33.00



Mantan calon mertuaku


Kadang dalam hidup, kita dihadapkan pada kenyataan yang sangat beragam, ada keyataan menyenangkan, mengerikan ataupun menyedihkan. Kalau keyataan yang datang adalah sesuatu yang menyedihkan, apakah yang akan kita lakukan. Menangis sudah pasti, walau bagaimanapun air mata adalah bentuk dari kesedihan, dan semua wanita didunia percaya air mata mampu menghapus segalanya atau sedikit mengurangi perasaan menganjal dihati.
Imelda soegondo, adalah orang yang pernah begitu berarti dalam hidupku, dia bagai ibuku sendiri, dengannya aku bisa merasakan kasih sayang ibu yang tidak lagi aku dapatkan sejak sd kelas 5, kala sebuah kecelakaan hebat merengut nyawa ibu kandungku. Sejak itu aku kehilangan kasih sayang dan cinta ibuku. Tapi sejak mengenal Imelda soegondo. Aku menemukan kembali cinta itu, cinta lembut seorang ibu.
Aku bisa melakukan banyak aktifitas bersama yang tidak akan bisa kulakukan dengan ayah dan seorang kakak laki – lakiku. Sejak ibu meninggal ayah tidak pernah menaruk minat pada wanita lain. Jadi pratis sejak kelas 5 sd aku satu – satunya wanita dirumah.
Shopping seharian, ke salon berjam – jam, atau diam didepan tv nonton gossip, atau berdiskusi dan berdepat masalah harga sembako yang melambung tinggi. Atau sekedar berteriak nyaring membela presiden sby. Kulakukan bersamannya. Kegiatan menyenangkan bagi wanita.
Dia bukan calon istri ayahku, karena ayah tidak ada rencana menikah sama sekali, dia juga bukan kekasih hati dimas kakaku. Dia adalah ibu dari kekasih hatiku anTonny soegondo. Pacar pertamaku, cinta sejatiku dan pemilik seluruh hatiku.
Lebih dari itu dia adalah calon mertuaku, ach bukan dia bukan calon mertuaku dia adalah mertuaku, aku, dia dan semua orang sudah sepakat dia adalah mertuaku dan aku adalah menantunya. Hanya butuh selembar surat saja, buat pengesahan tapi secara spikologi dan kulturan kami sudah menjadi menantu dan mertua yang kompak. Hanya menunggu waktu aku dan Tonny sama - sama lulus kuliah untuk mengesahkan cinta ini.
Entah bagaimana aku bisa begitu kompak dengannya, mungkin karena aku rindu kasih sayang seorang ibu, mungkin juga karena dia mengangapku anak perempuan yang dirindukannya, karena dia hanya punya 3 anak laki – laki.
Kami kompak luar dalam, aku sering berpergian dengannya tanpa Tonny. Kalau orang tidak kenal pasti mengira kami adalah sepasang ibu dan anak. Mungkin bisa disebut  juga adik dan kakak.
Seperti kataku tadi kenyatan yang harus kita hadapi adalah, pernikahanku dan Tonny gagal, kami batal menikah disaat – saat terakhri. Dan kegagalan itu mengahacurkan dan menyakitkan. Aku tidak tahu bagaimana perasaan dipihak Tonny, tapi perasaanku hancur berkeping – keeping. Butuh waktu yang lama untuk bisa bangkit.  Walau semua orang kala itu sudah pasrah apakah aku bisa bangkit atau tidak. Aku begitu terpuruk kala itu. Hingga ayah harus melarikanku berobat keluar negeri.
Ketika kesedihan itu datang, aku tidak memikirkan apapun kecuali aku sedih. Aku kecewa dan aku terluka sangat dalam. Bagaimana keadaan orang sekitarku, aku tidak tahu. Menyembuhkan diri sendiri saja aku kebingungan  mengatasi perasaanku sendiri.
Hingga suatu hari aku bisa bangkit dari keterpurukan, menyongsong datangnya sinar mentari yang lama tidak kujumpai, berdendang seirama dengan nyanyian burung, dan merasakan kesejukan tiupan angin yang selama ini selalu menyiksakku.
Bagas kurniawan, sebuah nama yang akhirnya bisa menyisipkan cinta lagi di hatiku yang rapat tertutup. Maka tidak lagi mengulang kesalahan, dia melamarku, dan kami akan menikah. Kami melakukannya dengan cepat, walau pada akhirnya awal pernikahan kami harus rela hidup berjauhan, dikarenakan pekerjaan. Aku memutuskan tidak  menunda, karena takut kegagalan.
Tapi teryata Banyak gossip yang beredar tentang masalah pernikahan kami yang kata orang teralu tergesa - gesa, dari mulai aku hamil duluan sampai aku mengejar kekayaan Bagas. Tentu saja gossip macam itu bisa tidak tidak usah kita dengarkan saja, alias EGPin saja kalau kita ada disalah satu sudut kota jakarta, tapi berbeda kalau kau tinggal di sekitar jogja. Gossip macam ini akan menyiksamu, dan keluargamu tentu saja.
Terlebih bila penyebarnya adalah orang yang paling aku sayangi orang yang memilik seluruh hidupu Imelda soegondo. Orang yang sangat aku sayangi, orang yang belum berani aku temui selama ini.
Kenapa harus dia, aku sangat kecewa akan hal ini, seharusnya dia tahu mana mungkin orang sepertiku akan hamil duluan dan dia bisa tahu bagaimana cara pandangku masalah harta aku tidak pernah mengejarnya. Dia yang selalu mengajariku tentang menjaga diri, tentang jangan pernah meyerahkan kegadisan kita kecuali pada suami kita, itu yang dia selalu katakana sejak aku jadian dengan anaknya sejak kelas 3 smp. Dia juga tahu bagaimana ayahku mengajarkan masalah harta benda.
“babe, kenapa harus kesana” kata Bagas padaku, dia tidak pernah cemburu pada siapapun kecuali semua yang berhubungan dengan Tonny. Entah kenapa mungkin karena Tonny pernah begitu berarti dihidupku. itu mungkin semacam perlindungan pribadi
“tenanglah tidak akan terjadi apapun” kataku menenangkannya.
“aku ikut kala begitu” katanya, aku hanya menganguk karena dia berhak akan hal ini, dia calon suamiku dan kami mencoba untuk tidak berahasia.
“kumohon tunggulah di luar, aku harus berbicara berdua dengannya” aku berkata pada Bagas dan dia hanya terdiam menungguku dimobil. Aku merasa sangat tidak nyaman dengan situasi ini, tapi aku harus hadapi, saatnya aku bertemu dengannya.
Kutanyakan dia pada asistennya, teryata dia tidak ada dibutiknya. Maka aku datang ketempat dia biasa bersedih sebuah bangku dikursi taman, aku selalu tahu semua tentangnya karena dia tahu semua tentangku.
Kusentuh pundaknya halus, dia menolehku sesaat lalu berkatak pelan “kenapa”
“aku tidak tahu”
“kembalilah pada tonny
“aku tidak bisa”
“kenapa”
“tahukah mama bagaimana hidupku 2 tahun terakhri ini. Hancur ma”
“kau sudah punya mama yang baru”
“tahukah mama betapa aku ingin menjadi anakmu seutuhnya, tahukan mama betapa aku berharab untuk menjadi menantumu”
“karena dia lebih kayakan”
“aku lebih bahagia bila bersamamu menjaga tokomu, kini aku harus mewarisi kekayaan keluarganya, melakukan bisnis ini itu, mama lebih tahu bagaimana sifatku, mama pasti lebih tahu, apa yang aku mau sebenarnya
“kembalilah pada Tonny”
“aku tahu mama adalah orang yang halus hatinya aku yakin mama tidak akan tega melihat orang menangis. Kalau aku batalkan berapa orang yang akan menangis. Mama tahu bagaimana rasanya sedih kalau sebuah pernikahan di hancurkan”
“kau masih bisa memilih”
“aku tidak bisa Ma, sungguh tidak bisa” kataku menerawang jauh kedepan, ku tarik nafas mendalam. Aku bukan tasya yang dulu lagi Ma. Aku bukan gadis lugu yang mempunyai senyum yang malu – malu. 2 tahun merubah segalannya aku bukan lagi gadis baik - baik yang merah pipinya saat tonny mencium keningku. Aku bukan lagi gadis seperti ini, aku sangat kotor sekali sekarang Ma. Dan aku tidak bisa memilih. Tonny berhak memiliki yang lain Ma dan itu bukan aku. Ada seseorang yang lain, yang pantas mendapingi tonny.
Mama lalu memelukku  Maafkan Tonny sayang, maafkan kesalahannya
Tak ada yang salah ma, kau sudah lama memaafkannya” air mataku mulai menetes.
“kau tahu sayang, aku tidak marah pdamu aku hanya……… mencintaimu” dia terisak disampingku.
“maukah mama kukenalkan padanya”
“apakah harus”
“iya, karena kau adalah mamaku, tes lah dia sebagai calon menantumu”
“terima kasih sayang”
Kuajak dia bertemu dengan Bagas yang gelisah menungguku. Dia terseyum dan berkata lirih padaku “kau akan bahagia nanti bersamannya”
Aku tertawa sangat lebar, sepanjang hari sepanjang masa bahkan setelah ke jadian itu. Bagas sampai harus bertanya - tanya ada apa. bagas selalu bisa membuatku terseyum tapi ini adalah pertama kalinya aku bisa tersenyum lepas ini, ini semua karena ganjaan dihatiku telah hilang
Kuminta dia menjadi pendampingku kala aku menikah, kupercayakan ketua panitia acara pernikahan padanya, karena aku adalah anak peremuannya. Memang kisahku dan Tonny sudah berakhr tapi tidak dengannya karena dia adalah mamaku. Milikku
Kadang sebuah kenyataan pahit akan berujung dengan indah kalau kau mengunakan seni untuk mengatasi kesakitan itu dan merubahnya menjadi sesuatu yang indah. Kulihat dia sama tegangnya sepertiku saat Bagas mengucapkan janji setianya. Dia mantan calon mertuaku yang sekarang berubah menjadi mamaku

You Might Also Like

0 fans bilang

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe