KETIKA YANG KEDUA MENCOBA DATANG!!!!

21.38.00




Saia ingin sedikit berkisah, akan sebuah kisah nyata yg saia dengar beberapa hari yg lalu, ini kisah nyata loch.  Seorang umahat [wanita yg sudah menikah] becerita “ada wanita yang datang menawarkan dirinya pada suamiku dek” kata wanita itu padaku.
Aku terdiam cukup lama karena syok, saat sudah bisa menguasai syokku aku bertanya padanya “siapa mbak?”
“aku marah dek” katanya lagi, dan aku memilih untuk diam mendengarkan, aku tahu dia hanya ingin didengar, luasnya ilmunya tentu lebih bisa menyelesaikan masalahnya, dari pada aku yang masih amatiran.
“aku marah, karena cara akhwat itu dek, dia keterlaluan menawarkannya” nada bicaranya masih tenang.
“masak dia kasih flasdisk kesuamiku isinya fotonya tidak pakai jilbab dan lagi dia bicara tidak pantas diutarakan pada lawan jenis….. [isi pembicaraannya apa rahasia :p] “ si umahat berkata lugas, aku yang sendari tadi diam langsung memuncak kagetnya
“apa mbak, masak akhwat” tanyaku tidak percaya.
“iyach dia akhwat dek, dan bahasanya mengiba – iba sekali pada suamiku” aku yang masih syok sempat membantin, wanita dimanapun memang suka mengiba – iba bukan.
Kami terdiam cukup lama dengan pikiran masing – masing sebelum si umahat berkata lagi “mungkin aku yang salah dek, aku sering meyuruh suamiku mengantarkan jilbab dan cadar ketempat si akhwat itu tanpa hijab, mungkin dari sana awal itu hadir” aku hanya terdiam saja. Membiarkan umahat ini leluasa bercerita.
“Katanya dia rela menjadi yang kedua, dia terpesona dengan pekerjaan suamiku yang apa adanya, lo alah dek, suamiku ini kerjanya apa sih dek, kaya juga nggak”
“lalu, apa jawaban mbak, apa mbak siap dipoligami”
“siap nggak siap itu bagian dr proses dek, tapi cara si akhwat itu yg membuatku geram, kalau dia menginginkan suamiku maka bilang padaku, bukan dengan buka – bukaan jilbab dan mengiba”
“klo lewat mbak, mbak bakal setuju” tanyaku pernasaran.
“mungkin saja iya mungkin tidak, tapi suamiku tidak dek”
“kok bisa tidak” biasanya kan ikhwan yang gentol poligami [cewek lak nggak ada poliandri tah].
Sang umahat mulai berkisah, dulu sebelum melamarku, ikhwan yang datang silih berganti dek, bahkan ada beberapa ustadz[nama rahasia krn terkenal sih]. Bahkan saat menerima pinangannya aku ada diantara dua pilihan seorang ikhwan yang matang yang sedang menempuh ujian S2nya dimalingsia dan dia yang baru tamatan sma. Aku memilihnya karena dia datang kepadaku dengan sebuah perjanjian, “AKU TIDAK AKAN MENDUAKANMU, BILA KAU TIADA AKU AKAN MERAWAT ANAK KITA SENDIRIAN” krn alasan itu aku mantab memilihnya.
“lalu bagaimana akhirya mbak”
“aku sempat marah dek, sampai suamiku mengiba padaku dan berkata “jagan marah dong yang, aku jadi pembantumu saja kalau gitu, lain kali aku saja yang pakai cadarnya”” aku sedikit tertawa mendengar kekonyolan ucapan suaminya yang memang umurnya masih dibawahku.
Ending dr cerita ini, mereka bertemu bertiga dan sang suami berkata pada akhwat itu tidak . tapi entahlah sepertinya endingnya masih belum final
Yang aku pikirkan dalam perjalan pulang adalah, ikhwan itu memang mempesona, bukan hanya hapalan al qurannya tapi juga karena pemahaman dan implementasinya dalam hidupnya. Pernah aku “terperangkap“ sholat dirumah mereka dan si ikhwan kemasjid, saat dia pulang dan kami belum selesai sholat, dia menunggu didepan pintu dengan mengulang hapalannya, [suaranya keren boo]
Kalau bukan karena malu dengan ilmu diri dan merasa sangat tidak sekufu mungkin saia akan masuk dalam percaturan memperebutkanya [wkwkwkwkwkkwkwkw].

You Might Also Like

0 fans bilang

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe